#7

Selasa, Oktober 07, 2014 Unknown 0 Comments

Saya mengagumi dosen saya. Apa yang membuatnya mempesona pun sebenarnya saya tidak terlalu paham. Toh beliau tidak ganteng, tidak putih, tidak modis, tapi saya selalu merasa seperti tersihir setiap kali melihat beliau mengajar. Jelas sebuah kemustahilan kalau beliau memakai susuk pemancar aura atau semacamnya. Ah, pikiran saya terlalu klenik.

Pada hari pengumpulan BAB 1, dosen saya yang entah kenapa saya kagumi itu masuk kelas dengan rambut basah yang disisir rapi ke belakang. Pyar. Dalam hati saya mengatakan ‘Pria seperti ini lho yang selama ini saya cari. Andai saja ada pria semacam dosen saya ini, saya pasti tidak akan repot-repot jatuh cinta kesana kemari’.

Dengan wawasannya yang jelas lebih luas dibandingkan dengan saya, beliau menjelaskan perihal BAB 1 ini. Bahwasanya, dalam penulisan latar belakang itu harus dituliskan alasan-alasan yang mendasari pemilihan topik penelitian dan hal-hal lain yang tidak terlalu saya dengarkan lagi karena saya telah menyadari bahwa BAB 1 yang saya buat sudah pasti salah total.


Baiklah. Rupanya usaha copy-paste saya sia-sia. Saya harus mengulang segalanya dari nol, dengan kalimat-kalimat yang saya rangkai sendiri. Ya Tuhan. Lelah otak adek bang!

You Might Also Like

0 komentar: