#7
Saya mengagumi
dosen saya. Apa yang membuatnya mempesona pun sebenarnya saya tidak terlalu
paham. Toh beliau tidak ganteng, tidak putih, tidak modis, tapi saya selalu
merasa seperti tersihir setiap kali melihat beliau mengajar. Jelas sebuah kemustahilan
kalau beliau memakai susuk pemancar aura atau semacamnya. Ah, pikiran saya
terlalu klenik.
Pada hari
pengumpulan BAB 1, dosen saya yang entah kenapa saya kagumi itu masuk kelas
dengan rambut basah yang disisir rapi ke belakang. Pyar. Dalam hati saya
mengatakan ‘Pria seperti ini lho yang
selama ini saya cari. Andai saja ada pria semacam dosen saya ini, saya pasti
tidak akan repot-repot jatuh cinta kesana kemari’.
Dengan
wawasannya yang jelas lebih luas dibandingkan dengan saya, beliau menjelaskan
perihal BAB 1 ini. Bahwasanya, dalam penulisan latar belakang itu harus
dituliskan alasan-alasan yang mendasari pemilihan topik penelitian dan hal-hal
lain yang tidak terlalu saya dengarkan lagi karena saya telah menyadari bahwa BAB
1 yang saya buat sudah pasti salah total.
Baiklah. Rupanya
usaha copy-paste saya sia-sia. Saya
harus mengulang segalanya dari nol, dengan kalimat-kalimat yang saya rangkai
sendiri. Ya Tuhan. Lelah otak adek bang!
0 komentar: