Berkorban?
Berkorban?
Pernahkah? Pernahkan anda
berkorban untuk sebuah cinta? Cinta apa saja. Cinta kepada Tuhan. Cinta kepada
makhluk Tuhan. Apa saja. Pernah? Atau anda masih bingung dengan apa yang saya
maksudkan? Baik.
Seorang manusia pasti
pernah mencintai. Misalnya saja, mencintai sesamanya. Lelaki mencintai
wanita begitu juga sebaliknya wanita
mencintai lelaki. Ketika anda mulai mencintai seseorang, kisah cinta anda tidak
akan semulus kisah cinta di negeri dongeng yang mana anda sudah bisa dipastikan
akan mendapatkan akhir cerita yang bahagia. Sempurna. Kisah yang demikian
memang bisa juga ditemukan di dunia nyata ini, tetapi cobalah lihat sudut gelap
di ujung sana. Lihat lebih jelas lagi. Tidakkah anda menemukan banyak orang
yang merasakan getirnya cinta? Kebanyakan mereka menganggap mereka sudah
berkorban terlalu banyak demi sebuah cinta tapi pada akhirnya mereka hanya
mendapatkan kekecewaan. Mereka menganggap mereka sudah melakukan apapun demi
orang yang mereka cintai. Katanya mereka sudah membuat orang yang mereka cintai
senantiasa bahagia. Katanya mereka sudah membuat orang yang mereka cintai
selalu nyaman dengan kehadirannya. Lalu, apa yang mereka lakukan ketika mereka
tahu jika mereka bukanlah orang yang benar benar dicintai oleh orang yang mereka
cintai? Mereka kecewa. Mereka sangat kecewa. Itu manusiawi. Tapi selain kecewa
mereka juga marah. Pada akhirnya mereka meninggalkan cintanya itu, mengacuhkan
cintanya bahkan tidak hanya cintanya mereka juga mengacuhkan orang yang
dicintainya.
‘Aku tulus mencintai kamu.
Aku sudah berkorban teramat banyak demi kamu bahkan aku sudah mengorbankan
semua kebahagiaanku, itu semua demi kamu !! Tetapi kenapa kamu tidak
menerimaku?’
Ini yang dinamakan sebuah
ketulusan? Apakah ini yang dinamakan sebuah pengorbanan jika pada akhirnya ada
sebuah pengharapan? Ah, tapi bukankah sebuah cinta selalu memiliki sebuah
pengharapan?
Beberapa cinta memang
berakhir tak berbalas. Beberapa cinta memang tidak berakhir indah. Beberapa
cinta memang selalu bertepuk sebelah tangan. Dan beberapa cinta yang hebat
memang harus bertahan sampai sekarat. Tapi renungkan lagi, ketika anda sudah
merasa berkorban demi sebuah cinta, pada saat sama anda harus meragukan
ketulusan cinta yang anda miliki. Cinta yang sebenar benar cinta tidak pernah
mengenal kata pengorbanan. Cinta tidak butuh pengorbanan. Yang membutuhkan
sebuah pengorbanan adalah hal lain yang sudah pasti bukan cinta.
0 komentar: