#9

Selasa, Oktober 07, 2014 Unknown 0 Comments

‘Semangat ya ngerjain proposal skripsinya’
‘Jangan keasyikan ngerjain proposal skripsi lho ya. Makan dulu. Kesehatanmu lebih penting’
‘Ayok ah jangan males-malesan. Katanya mau lulus bulan April’

Saya berbicara pada diri saya sendiri. Setidaknya itu lebih baik daripada tidak ada yang menyemangati sama sekali.

Saya mempunyai rasa malas yang lebih banyak dari orang-orang kebanyakan dan saya membiarkan rasa malas itu berkembang biak di dalam diri saya. Saya tidak mempunyai target lulus yang jelas. Saya kurang bersemangat. Dan yang lebih parah lagi, saat saya dikejar deadline, saya sering lupa makan dan tentu saja tidak ada yang dengan sukarela mengantarkan makanan ke kost saya dan mengatakan ‘makan dulu biar nggak sakit’. Saat saya sedang dalam kondisi waras, saya berusaha memotivasi diri saya sendri. Saya mengingat cita-cita saya. Berbicara di depan kaca dengan kalimat-kalimat motivasi ala motivator-motivator ternama. Saya kembali meyakinkan diri saya bahwa saya sebenarnya tidak bodoh-bodoh amat.


Untungnya, ada beberapa teman yang meskipun intensitasnya tidak sering, namun mereka selalu menyemangati saya. Saya sangat berterimakasih. Setidaknya, masih ada yang mau menyempatkan waktunya untuk peduli dengan keadaan saya. Terkadang, berada di antara orang-orang yang mau peduli, mampu membuat saya menjadi semakin bersemangat.

You Might Also Like

0 komentar: